Senin, 21 Juli 2008

Pidato Sambutan

Contoh 1


1
PIDATO SAMBUTAN
KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL
PADA UPACARA PERINGATAN HARI KELUARGA NASIONAL XII
DI AREA MONUMEN NASIONAL, DKI JAKARTA
MINGGU, 3 JULI 2005


oleh
Dr Sumarjati Arjoso



•Yang terhormat Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono beserta Ibu Hj    Ani   Bambang Yudhoyono
•Yang terhormat Para Pimpinan dan Anggota DPR-RI
•Yang terhormat Bapak/Ibu Pejabat Tertinggi dan Tinggi Negara Kabinet Indonesia Bersatu
•Yang mulia para Duta Besar dan Perwakilan Negara-negara Sahabat
•Yang terhormat Para Perwakilan Badan Dunia dan Donor Agency
•Yang terhormat Para Gubernur, beserta Bupati/Walikota dan Para Anggota Muspida Provinsi DKI Jakarta
•Hadirin yang berbahagia


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Selamat Pagi dan Salam Sejahtera bagi kita sekalian.

Dengan diiringi puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas nama seluruh Keluarga Indonesia, serta undangan yang hadir pada hari ini, kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran Bapak Presiden beserta Ibu Hj. Ani Bambang Yudhoyono bersama kita pada hari minggu yang cerah ini, di monumen kebanggaan warga DKI Jakarta, bahkan wilayah Indonesia. Padaupacara ini kami menghaturkan penghargaan yang tulus atas perkenan BapakPresiden untuk memimpin upacara peringatan dan sekaligus memberikanarahan langkah-langkah kita dalam membangun keluarga Indonesia.

Pada kesempatan ini, perkenankan kami mengucapkan terima kasih kepada Gubernur DKI Jakarta, Bapak Sutiyoso beserta seluruh jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang telah berkenan menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan Upacara Hari Keluarga Nasional XII.

Ucapan terima kasih yang tulus kami sampaikan kepada Ketua Umum Tim Penggerak PKK
selaku Ketua Umum Panitia Hari Keluarga Nasional XII, Ibu Susiyati Ma’ruf beserta jajaran TP PKK diseluruh pelosok, yang telah menggerakan kegiatan Hari Keluarga Nasional menjadi kegiatan yang bermakna bagi keluarga-keluarga Indonesia.

Kepada seluruh hadirin yang telah berkenan hadir memenuhi undangan kami, kami sampaikan selamat datang dan penghargaan yang sebesar-besarnya.

Sejalan dengan Peringatan Hari Keluarga Nasional, pada tanggal 11 Juli 2005 kita juga akan memperingati Hari Kependudukan Dunia. Peringatan Hari Keluarga Nasional berkaitan dengan Hari Kependudukan Dunia, karena keluarga dan penduduk tidak dapat dipisahkan dari kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Pada tahun ini Badan Kependudukan Dunia menetapkan tema Hari Kependudukan Dunia yang dikaitkan dengan Keadilan dan Kesetaraan Gender, mengingat pentingnya peranan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan
bangsa.

Bapak Presiden yang kami hormati dan hadirin sekalian yang berbahagia,
Ditengah-tengah kehangatan dan kecerian peringatan Hari Keluarga Nasional kali ini, masih ada keprihatinan yang sangat mendalam karena dalam catatan kami hasil Pendataan Keluarga tahun 2004 sekitar 30,5 persen keluarga (16,2 juta keluarga) Keluarga Indonesia miskin, yaitu masuk kategori Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I karena alasan ekonomi. Keadaan ini merupakan
masalah yang sangat menekan para keluarga Indonesia tersebut.

Tekanan ekonomi dan kurangnya pengertian keluarga miskin yang umumnya memiliki jumlah anak banyak, membuat keluarga tidak mampu memberikan perhatian yang cukup terhadap kebutuhan anggota keluarga, khususnya anak-anak. Kasus-kasus kekurangan gizi berat dan bahkan semakin banyaknya anak-anak jalanan sebagian besar di kota-kota besar berkaitan
dengan kemampuan ekonomi keluarga. Masalah sosial lain yang dihadapi keluarga adalah penyimpangan perilaku yang dapat mendorong semakin besarnya angka penderita HIV/AIDS, pengguna narkoba dan aborsi di kalangan remaja, perkelahian antar remaja, perkelahian antar anak sekolah, kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan sosial lainnya. Kita perlu bekerja keras untuk meningkatkan kualitas keluarga di Indonesia. Besarnya jumlah anak pada keluarga yang kurang mampu dan berpendidikan rendah memerlukan perhatian yang seksama dari semua pihak karena bila tidak semakin lama semakin besar jumlah penduduk Indonesia yang – maaf – kurang berkualitas sehingga menambah beban negara yang berat.
Kita memaklumi bahwa kualitas suatu bangsa sangat ditentukan oleh Kualitas Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat. Keluarga juga diyakini sebagai wadah pertama dan utama dalam pembentukan kepribadian manusia. Karena dalam Keluarga terdapat rangkaian interaksi sosial yang terkait dengan peran dan fungsi keluarga seperti fungsi keagamaan, budaya, cinta kasih,
perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi dan pembinaan lingkungan. Oleh karena itu, tema Hari Keluarga Nasional ke XII tahun ini adalah “ Ketahanan Keluarga, Pilar Pembangunan Bangsa, dengan slogan Keluarga Berkualitas, Citra Bangsa Bermartabat.

Peringatan Hari Keluarga Nasional ini hendaknya dapat membuka nurani keluarga dan masyarakat Indonesia untuk lebih memberikan perhatian terhadap peran dan fungsi masing-masing anggota keluarga dalam suasana komunikasi dan interaksi yang harmonis yang pada akhirnya akan memberikan ketahanan keluarga yang lebih baik. Untuk itu kita perlu mewujudkan suasana budaya “dialog” yang lebih terbuka baik diantara anggota keluarga maupun dengan masyarakat di lingkungannya.
Dengan keterbukaan yang didasari dengan rasa saling mengasihi dan saling pengertian sesama keluarga dan sesama warga bangsa, akan dapat melahirkan keluarga dan masyarakat yang berkepribadian dan bermoral tinggi dengan tidak meninggalkan nilai-nilai sosial budaya bangsa Indonesia, sebagai pilar pembangunan bangsa.

Bapak Presiden dan hadirin yang kami hormati,
Pada kesempatan acara puncak hari ini, kami hadirkan kehadapan Bapak Presiden para petugas lapangan dan para kader relawan, kader PKK yang terpilih yang sehari-hari dengan tidak mengenal lelah berperan sebagai ujung tombak program KB Nasional. Khusus mengenai kader relawan program KB di tingkat desa kebawah, di Indonesia jumlahnya sekitar sejuta institusi. Di tangan merekalah salah satu kunci keberhasilan program KB Nasional selama ini. Sebagai rangkaian acara puncak Harganas XII kali ini disamping penyampaian penghargaan kepada Kader KB Desa (PPKBD) dan Petugas Lapangan KB (PLKB) terpilih, juga kita hadirkan keluarga-keluarga teladan pilihan Tim Penggerak PKK. Pada kesempatan ini dalam rangka mensosialisasikan pentingnya peran keluarga dalam pembentukan kepribadian dan sebagai pilar pembangunan bangsa, kami mohon perkenan Bapak Presiden untuk meluncurkan Pesan Presiden RI Kepada Keluarga Indonesia yang akan kami sampaikan kepada keluarga Indonesia, khusus untuk daerah DKI Jakarta dilakukan penyampaian secara langsung dengan menggunakan pesawat udara AURI.

Akhirnya, kami sampaikan bahwa pada dasarnya Hari Keluarga Nasional merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan setiap tahun, yang dapat digunakan sebagai kendaraan yang memberikan apresiasi kepada pengelola dan pelaksana program beserta seluruh keluarga yang telah berhasil dalam pembangunan keluarga sejahtera. Momentum Hari Keluarga Nasional
merupakan daya dorong yang besar untuk peningkatan komitmen bagi penyempurnaan program pembangunan keluarga berkualitas di masa yang akan datang.

Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kelancaran acara puncak Hari Keluarga Nasional, khususnya kepada Ibu Ketua Tim Penggerak PKK dan jajarannya, Bapak Gubernur DKI dan jajarannya serta mitra kerja lintas sektor dan swasta yang telah memberikan banyak kontribusi dan perhatian atas terselenggaranya acara ini.
Demikian laporan yang dapat kami haturkan kepada Bapak Presiden Republik Indonesia, selanjutnya kami mohon perkenan Bapak Presiden memberikan arahan pada upaya Pemberdayaan Keluarga Indonesia sebagai dasar pembentukan pilar pembangunan bangsa.
Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa selalu memberikan rakhmat dan hidayah-Nya kepada keluarga-keluarga Indonesia dalam rangka membangun keluarga yang berkualitas dimasa depan, Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


Kepala BKKBN,
Dr. Sumarjati Arjoso, SKM.






====================================================================

Contoh 2



PIDATO SAMBUTAN
KUASA USAHA AI KBRI CANBERRA
DALAM MEMPERINGATI HARI PAHLAWAN
Canberra, 11 Nopember 2002


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarrakatuh
Salam sejahtera bagi kita semua

Bapak-bapak, Ibu-ibu, Saudara-saudari, dan
Para peserta upacara yang saya hormati,

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan YME karena hanya atas ijinNya-lah kita dapat berkumpul bersama untuk memperingati Hari Pahlawan, 10 Nopember.

Sebelum melanjutkan sambutan ini, perkenankanlah pula saya atas nama KBRI Canberra mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa bagi mereka yang melaksanakannya dengan harapan semoga dalam bulan suci dan penuh berkah ini Allah s.w.t berkenan untuk selalu melimpahkan rakhmat dan hidayahNya kepada kita semua di dalam menjalankan kehidupan profesional dan pribadi kita masing-masing.

Bapak-bapak, Ibu-ibu, Saudara-saudari, dan
Para peserta upacara yang saya hormati,

Hari Pahlawan 10 Nopember merupakan salah-satu tonggak utama dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia di dalam upayanya membebaskan diri dari cengkeraman tangan kaum penjajah. Keheroikan para pejuang pembela kemerdekaan di dalam mempertahankan bumi pertiwi dari agresi bangsa-bangsa penjajah kembali dibuktikan ketika mereka mampu menunjukkan keteguhan hati untuk mempertahankan kota Surabaya, walaupun ribuan nyawa pejuang bangsa - dikenal atau tidak dikenal - dikorbankan. Perjuangan mereka tidaklah sia-sia, korban di pihak tentara asing juga tidak kecil, bahkan komandan pasukan Inggris yang ingin dimanfaatkan oleh kolonialis Belanda, turut gugur di medan laga Surabaya.

Semangat yang melandasi pertempuran Surabaya itulah yang mendorong kita untuk mengukuhkan hari pecahnya pertempuran tersebut sebagai Hari Pahlawan yang setiap tahun kita peringati dengan tujuan tidak hanya untuk tetap mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur dalam pertempuran tersebut, tetapi juga untuk memperbaharui semangat kita untuk kembali bangkit dan bersatu di dalam menghadapi krisis multidimensional yang berkepanjangan yang melanda negara dan bangsa Indonesia beberapa tahun terakhir ini.

Lunturnya semangat perjuangan dan rasa persatuan akhir-akhir ini harus kita akui. Bangsa Indonesia tidak henti-hentinya dilanda krisis yang cenderung menghilangkan semangat patriotisme dan semangat kebersamaan sebagai sesama anak bangsa. Sungguh suatu tantangan yang amat sulit yang memerlukan pembaharuan semangat kejuangan kita, agar mampu meneruskan perjuangan para pahlawan bangsa yang darahnya telah membasahi bumi pertiwi demi terwujudnya NKRI yang utuh, sejahtera, aman, adil dan makmur.

Bapak-bapak, Ibu-ibu, Saudara-saudari, dan
Para peserta upacara yang saya hormati,

Hendaknya serangkaian cobaan yang dihadapi bangsa dan negara saat ini yang mencakup pecahnya konflik-konflik sektarian, separatisme, krisis ekonomi dan politik, serta peristiwa pemboman di Bali, 12 Oktober yang lalu, dapat menyegarkan kembali semangat kepahlawanan nasional kita untuk turut membantu bangsa dan negara keluar dari cobaan-cobaan yang sungguh tidak ringan tersebut.

Untuk itu, perkenankanlah saya untuk menggunakan kesempatan ini untuk menghimbau para peserta upacara untuk kembali merenungkan dan mengenang kesucian perjuangan para pahlawan bangsa, karena memang hanya bangsa yang besar yang menghargai para pahlawannya.

Saya berkeyakinan bahwa Indonesia masih memiliki sejumlah kualitas yang akan membantunya keluar dari kemelut, salah-satu diantaranya adalah masih tertanamnya semangat kepahlawanan di dada kita untuk menyongsong masa depan Indonesia yang lebih cerah, dimana seluruh warga-negara terlepas dari agama, ras, etnik, dan warna kulit bahu-membahu berpartisipasi di dalam membangun bangsa dan negara, Republik Indonesia.

Selamat merayakan Hari Pahlawan dengan harapan semoga cita-cita para pahlawan pendahulu kita dapat segera terwujud di masa yang akan datang.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarrakatuh


Canberra, 11 November 2002


Imron Cotan
Kuasa Usaha a.i.


====================================================================


Contoh 3


TEKS PIDATO SAMBUTAN MENTERI KUKM

Sambutan pada acara Temu Alummni Nasional pondok pesantren Darunnajah

• Para Pengasuh Pondok Pesantren Darunnajah;
• Para Alim Ulama;
• Para Alumni dan Santri Pondok Pesantren Darunnajah,Jakarta;
• Para Undangan dan Hadirin yang Berbahagia


Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Marilah kita bersama-sama senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT,yang telah memberikan rahmat,nikmat dan karunia kepada kita semua,sehingga kita dapat hadir dalam keadaan sehat wal'afiat pada acara SILATURAHMI NASIONAL DAN HALAL BIHALAL ALUMNI PONDOK PESANTREN DARUNNAJAH di Taman Mini Indonesia Indah.


Saya juga bersyukur dan bangga mendapat laporan bahwa Pondok Pesantren ini juga telah memiliki jaringan alumni yang tersebardiseluruh pelosok tanah air.Banyak diantara alumninya yang melanjutkan kuliah diberbagai perguruan tinggi ternama baik yang ada didalam negeri maupun yang diluar negeri.Jaringan alumni ini merupakan asset yang sangat penting tidak hanya bagi Pondok Pesantren Darunnajah sendiri,tetapi juga bagi bangsa dan Negara kita yang merupakan komunitas umat Islam terbesar didunia.

Aset jaringan alumni ini akan menjadi semakin penting jika mampu memberikan manfaat yang nyata bagi kehidupan masyrakat,tidak hanya terbatas pada bidang keagamaan saja tetapi juga dibidang –bidang lainnya,terutam pada bidang ekonomi yang dapat ikut mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan.Kita semua tidak menginginkan alumni pondok pesantren ini menjadi pengangguran yang justru menjadi beban,tidak hanya bagi orang tua,bagi pondok maupun beban bagi masyarakat.


Hadirin yang saya muliakan,

Sampai saat ini bangsa kita masih menghadapi permasalahan yang sangat besar yitu tingginya angka pengangguran dan kemiskinan.Berdasarkan data BPS Juli 2007,jumlah pengangguran masih sekitar 13,2 juta jiwa,dan jumlah penduduk yang masih miskin sekitar 30,2 juta jiwa.Sebagian besar penduduk Indonesia adalah umat muslim (sekitar 90%).Oleh karena itu diantara jumlah penduduk yang masih menganggur ataupun yang masih miskin tersebut sebagian besar adalah saudara kita umat Islam.
Hadirin yang saya muliakan,

Itulah tantangan nyata yang harus kita hadapi dan kita atasi secara bersama-sama.Seperti yang telah saya sampaikan tadi bahwa "Kita semua tidak menginginkan alumni pondok pesantren ini menjadi pengangguran yang justru menjadi beban,bagi pondok maupun beban bagi masyarakat".Oleh karena itu pada kesempatan ini saya mengharapkan setiap poindok pesantren memberikan bekal kewirausahaan dan ketrampilan usaha sejak dini kepada para santri.

Hadirin yang berbahagia,

Memberikan bekal kewirausahaandan ketrampilan usaha sejak dini kepada para santri ini sangat penting,karena paradigma lama bahwa menjadi wirausaha merupakan talenta yang dibawa sejak lahir sudah terbantahkan oleh banyak teori. Menjadi wirausaha tidak dapat hanya dibentuk melalui proses pembelajaran didalam kelas.Jiwa dan semangat kewirausahaan harus dibentuk melalui proses penyadaran bahwa dirinya telah dibekali oleh Allah SWT potensi ekonomi yang tidak terbatas,kecuali oleh keterbatasan pikirannya sendiri.
Setiap individu dibekali kekuatan fisik,kekuatan nalar yang menjadi sumber kreativitas dan inovasi,naluri untuk berinteraksi sosial.Semuanya itu adalah potensi ekonomi yang dapat untuk menjamin kelangsungan hidupnya. Untuk menumbuhkan kesadaran itu tidak cukup hanya dengan mentransfer pengetahuan dari pengajr ke para santri,tetapi harus dibuktikan dengan praktek, agar para santri menyakininya dari bukti empirik yang dialaminya sendiri.Dalam proses menumbuhkan kesadaran dan menanamkan semangat berwirausaha, sedikitnya harus ditempuh melalui pentahapan proses sebagai berikut:

1. Pengenalan potensi ekonomi dirinya;yaitu mengenali kompetensi dan kapasitas potensi diri yang berpotensi untuk menghasilkan nilain tambah ekonomi,
2. Mengenal potensi bisnis dengan memberikan wawasan tentang peluang-peluang bisnis yang dapat dikembangkan sesuai dengan kompetensi dan kapasitas yang dimilikinya,
3. Mengenal praktek bisnis yang praktis bagi para santri,
4. Mengenalkan cara-cara memulai bisnis;
5. Mengenal cara mengelola atau menatausahakan pencatatan bisnis yang praktis,
6. Mengenalkan cara-cara mengatasi resiko bisnis,
7. Mengenalkan cara mengembangkan bisnis;baik dengan memanfaatkan teknologi,inovasi ataupun kreativitas yang dapat dikembangkan,serta
8. Mengenalkan cara membangun jaringan usaha bisnis,terutama dengan membangun "trust" sesame alumni agar dapat saling melengkapi,saling memperkuat,saling membesarkan dan saling menguntungkan.


Untuk itulah maka sejak tahun 2006 yang baru lalu Kementrian Negara Koperasi dan UKM secara khusus mengembangkan program pemberdayaan ekonomi pondok pesantren dengan memberikan fasilitas Tempat Praktek Usaha para Santri (TPUS).Dengan fasilitas TPUS tersebut,diharapkan setiap pondok pesantren dapat memberikan pembekalan kewirausahaan secara lebih dini kepada para santrinya,sehingga setelah lulus dapat menciptakan lapangan pekerjaan (job creator) bukan lagi sebagai pencari kerja (job seeker).

Hadirin yang Berbahagia,

Saya berkeyakinan dengan memberikan bekal kewirausahaan sejak dini bagi santrinya,Pondok Pesantren "Darunnajah" akan memiliki jaringan usaha para alumni yang tangguh.Jaringan alumni yang demikian diharapkan dapat menjadi kekuatan baru untuk ikut mengurangi pengangguran dan kemiskinan bagi saudara kita umat Islam.
Untuk itu selain memanfaatkan program pemberdayaan ekonomi pondok pesantren tersebut,jaringan alumni pondok pesantren juga dapat memanfaatkan berbagai program yang dikembangkan oleh Kementrian Negara Koperasi dan UKM yaitu antara lain:

1. Program Sarjana Pencipta Kerja Mandiri (PROSPEK MANDIRI);program ini bertujuan memberi peluang berwirausaha bagi para sarjana yang masih menganggur melalui wadah Koperasi;
2. Program Perempuan Keluarga Sehat Sejahtera (PERKASA);program ini diperuntukkan bagi Koperasi-koperasi Wanita yang ingin mengembangkan usahanya;
3. Program Pembiayaan Produktif bagi Koperasi dan Usaha Mikro (P3KUM) Pola Syariah;program ini bertujuan menstimulir pembiayaan usaha produktif masyarakat anggota Koperasi (Koppontren) dengan melakukan pola syariah.
4. Program penjaminan kredit,terutama untuk pengembangan usaha-usaha produktif,serta
5. Program pengembangan usaha sektoral yang disesuaikan dengan potensi produk unggulan daerah.

Hadirin yang Berbahagia;

Demikian yang dapat saya sampaikan dalam silaturahmi kali ini,semoga keluarga besar Pondok Pesantren "Darunnajah" dapat terus berkiprah dalam menjalankan amanah yang rahmatan lil'alamin.Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi usaha kita bersama.


Sekian,wabillahi taufiq walhidayah
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.


Jakarta,18 November2007

Menteri Negara



Suryadharma Ali
Last Updated ( Thursday, 17 April 2008 )

1 komentar:

Wendhi Tri julianto mengatakan...

TErimakasih atas contoh pidatonya...